Welcome

Delete this widget from your Dashboard and add your own words. This is just an example!
  • Share
  • [i]

Krenyes Renyah si Kemumu

Rabu, 06 April 2011

Krenyes Renyah si Kemumu
Foto: odi/detikfood
Jakarta - Sayur yang satu ini sering jadi campuran gulai atau kari. Batangnya yang berserat dan menyerap air membuat rasanya jadi unik. Renyah krenyes dengan bumbu yang meresap ke dalam pori-pori. Tetapi jangan salah pilih, salah-salah dapat jenis yang bikin gatal badan!

Di pasar tradisional di daerah Sumatra Barat, sayuran ini sering dijual dalam bentuk potongan. Mirip pelepah daun pisang. Hanya saja lebih besar dan warnanya hijau cerah. Sayuran ini dikenal dengan nama keladi atau kemumu.

Kemumu (Colocasia gigantea cv) adalah jenis keladi atau talas yang bisa dimakan daun dan batangnya. Orang Sumatra biasanya mengolah kemumu menjadi gulai,kari atau campuran sayur gurih lainnya. Umumnya dicmapurkan dalam gulai ikan, udang, daging atau ayam.

Karena batangnya berporeus (berlubang halus) maka saat dimasak bumbu akan masuk dan meresap ke dalam batangnya hingga empuk. Tentu saja rasanya renyah, sedikit berserat dengan rasa bumbu yang sarat. Kuah santan dan bumbu lengkap merupakan paduan yang pas buat olahan sayur ini.

Sedangkan di Jawa, daun keladi ini justru yang sering diolah sebagai campuran sayur gurih atau dipakai sebagai pembungkus pepes atau buntil. Tekstur daunnya yang lembut membuat rasanya lebih enak dibandingkan dengan daun singkong dan pepaya.

Untuk mendapatkan kemumu yang enak dimakan, sebaiknya beli yang dijual di pasar. Sebelum dimasak biasanya dijemur dahulu hingga agak layu supaya getahnya hilang. Setelah itu barulah dicuci dan diolah bersama bahan lainnya.

Saking akrabnya kemumu dalam menu harian orang Sumatra Barat, maka dikenallah pantun ini:

Kemumu di dalam semak
Jatuh melayang selaranya
Meski ilmu setinggi tegak
Tidak sembahyang apa gunanya 

Pantun ini memakai kemumu sebagai lambang karena sangat dikenal sebagai sayur sehari-hari. 



sumber : http://food.detik.com/read/2011/04/06/105708/1609706/482/krenyes-renyah-si-kemumu

0 komentar:

Posting Komentar