Cokelat mengandung theobromine, bahan alami yang bisa meredam batuk.
Cokelat sudah lama diketahui memiliki banyak manfaat bagi kesehatan karena kandungan antioksidan tinggi. Kandungan ini bisa melindungi kulit dari kerusakan.
Tak hanya itu, cokelat juga mengandung theobromine, yang bisa meredakan batuk, terutama batuk dalam waktu lama dan terus menerus atau persisten.
Para ilmuwan saat ini telah sampai tahap akhir pengujian secara klinis pada obat yang mengandung theobromine, bahan alami yang terdapat dalam kakao dan cokelat. Jika percobaan berhasil, obat ini dapat dipasarkan dalam dua tahun mendatang, dikutip dari Daily Mail.
Penelitian ini dibuat karena makin banyak orang menderita batuk persisten. Lebih dari tujuh juta warga Inggris menderita batuk yang berlangsung secara terus-menerus atau berlangsung lebih dari dua pekan. Batuk mereka disertai gejala asma dan panas.
Sementara, obat batuk yang paling banyak tersedia hanya untuk menenangkan gejala, bukan menangani penyebabnya. Obat seperti ini banyak dikritik karena memiliki efek samping, seperti mengantuk. Jadi, muncul kekhawatiran terhadap efek samping yang ditimbulkan oleh obat berbasis codeine, yang menggunakan bahan kimia mirip narkoba.
Penelitian yang dilakukan di London National Heart and Lung Institute ini menemukan, theobromine, 33 persen lebih efektif mengatasi batuk daripada codeine. Bahan alami ini bekerja secara langsung pada saraf vagus, yang bertanggung jawab untuk batuk persisten.
Selain itu, penelitian di Korea Selatan juga menunjukkan, theobromine tidak memiliki efek samping seperti yang umumnya dimiliki obat lainnya.
sumber : http://kosmo.vivanews.com/news/read/195162-cokelat-pereda-batuk
Tak hanya itu, cokelat juga mengandung theobromine, yang bisa meredakan batuk, terutama batuk dalam waktu lama dan terus menerus atau persisten. Para ilmuwan saat ini telah sampai tahap akhir pengujian secara klinis pada obat yang mengandung theobromine, bahan alami yang terdapat dalam kakao dan cokelat. Jika percobaan berhasil, obat ini dapat dipasarkan dalam dua tahun mendatang, dikutip dari Daily Mail.
Penelitian ini dibuat karena makin banyak orang menderita batuk persisten. Lebih dari tujuh juta warga Inggris menderita batuk yang berlangsung secara terus-menerus atau berlangsung lebih dari dua pekan. Batuk mereka disertai gejala asma dan panas.
Sementara, obat batuk yang paling banyak tersedia hanya untuk menenangkan gejala, bukan menangani penyebabnya. Obat seperti ini banyak dikritik karena memiliki efek samping, seperti mengantuk. Jadi, muncul kekhawatiran terhadap efek samping yang ditimbulkan oleh obat berbasis codeine, yang menggunakan bahan kimia mirip narkoba.
Penelitian yang dilakukan di London National Heart and Lung Institute ini menemukan, theobromine, 33 persen lebih efektif mengatasi batuk daripada codeine. Bahan alami ini bekerja secara langsung pada saraf vagus, yang bertanggung jawab untuk batuk persisten.
Selain itu, penelitian di Korea Selatan juga menunjukkan, theobromine tidak memiliki efek samping seperti yang umumnya dimiliki obat lainnya.
sumber : http://kosmo.vivanews.com/news/read/195162-cokelat-pereda-batuk
0 komentar:
Posting Komentar